Synopsis

           
CINTA YANG KUBERI


Bekal untuk meraih kesuksesan dalam hidup mula-mula adalah bangunan keluarga yang sehat dan kokoh. Di dalamnya anak tumbuh membangun otot-otot dasar kehidupan. Lebih spesifik, pepatah Arab menggambarkan bahwa Ibu adalah sekolah pertama (madrasatul ula) bagi seorang anak manusia.

Namun dalam kehidupan nyata, sekolah formal sebagai representasi pendidikan modern kerap begitu menyilaukan banyak orangtua, sehingga mereka menomorduakan pendidikan dalam keluarga. Seolah-olah dengan mampu “membeli” jasa sekolah terbaik, orangtua merasa telah memberi bekal kehidupan terbaik bagi anak.

Sepuluh anak dalam satu kelas sekolah bonafide bisa saja mendapatkan kualitas asupan pendidikan yang sama. Namun, sentuhan penanaman kearifan, hikmah dan pelajaran-pelajaran kehidupan dalam keluarga akan membuat kualitas masa depan mereka berbeda-beda. Karena itu, anak membutuhkan orangtua yang tak pernah berhenti belajar. Dari orangtua yang kaya akan pelajaran kehidupan anak belajar banyak untuk membekali diri.

Erizeli Bandaro, yang mempersembahkan kisah-kisah nyata dalam buku ini memang bukan seorang ahli pendidikan. Ia seorang entrepreneur dengan jam terbang internasional yang mumpuni. Namun, salah satu selebritas media sosial yang mengaku memiliki keterbatasan dalam pelajaran Bahasa Indonesia semasa sekolah ini justru memukau puluhan ribuan pembaca blog dan akunnya di media sosial dengan tulisan-tulisannya yang padat hikmah.

Dialog-dialog alami yang berlimpah dalam tulisan-tulisannya menawarkan pelajaran-pelajaran sekolah kehidupan yang kaya. Kisah-kisah tentang pergulatan hidup, kegigihan dan kesabaran menghadapi tantangan, dan di atas semua itu, cinta-kasih antarsesama manusia, adalah pelajaran-pelajaran kehidupan yang tak terkirakan nilainya. Lebih dari sekadar kompilasi kisah-kisah nyata, buku ini dipersembahkan bagi para orangtua yang sadar akan pentingnya kebutuhan pendidikan dalam keluarga.  Karenanya buku ini adalah ikhtiar untuk turut memberi manfaat bagi dunia pendidikan.

Catatan : Yanto Musthofa  - BUKU CINTA YANG KUBERI